Tafakur Jumat
RosululLoh saaw menggandeng tangan Mu'adz, dan berkata: 'Yaa Mu'adz, demi Alloh aku mencintaimu. Kuwashiyatkan padamu Yaa Mu'adz, jangan tinggalkan doa tiap selesai sholat : Alloohumma a'inniy 'alaa dzikriKa wa syukriKa wa husni 'ibaadatiKa.
Mu'adz mewashiyatkan pada tabi'in shahabatnya, tabi'in mewashiyatkan pada tabi'i tabi'in shahabatnya.
(HR Abu Daud dari sanad beliau hingga Mu'adz)
Kudengar hadits ini dari seorang Khotib di Uninus Bandung.
Beliau sampaikan ini tidak hanya sekedar silsilah hadits, namun ada silsilah mahabbah, rantai cinta yang nyambung hingga RosululLoh saaw melalui Mu'adz ra.
Beliau sampaikan, "Jamaah, saya dapat hadits ini dari guru saya.
Guru saya menyampaikan pada para santri : Wahai para santri, demi Alloh aku mencintai kalian. Jangan tinggalkan doa ini tiap selesai sholat.
Maka saya tirukan guru saya: Wahai jamaah, demi Alloh aku mencintai kalian. Jangan tinggalkan doa ini di setiap kali sholat."
Ada getaran haru mendapat silsilah mahabbah dari Sang Khotib itu.
Kuulangi penyampaian hadits ini di jama'ah masjid dengan redaksi yang sama.
Agar jama'ah dapat silsilah mahabbah.
Dan kuulangi pagi ini di anggota group ini.
Demi Alloh aku cinta kalian. Jangan tinggalkan doa itu tiap selesai sholat.
*
Terjemah itu adalah
Yaa Alloh, bantu aku mengingatMu,
dan bersyukur padaMu,
dan mengabdi terbaik padaMu.
Awalnya DIA Sendirian
"bersama" Seluruh Nama IndahNya.
Lalu DIA rancang apa saja yang akan DIA Cipta dan jalan cerita ratusan ribu Nabi hingga Muhammad saaw menjadi Utusan PamungkasNya untuk semua manusia ciptaanNya
MengingatNya dapat bermakna mengingat semuanya itu.
Berangkat dari membaca ciptaanNya, melihat Nama IndahNya di ciptaan itu, mengagumiNya dalam semua ciptaanNya,
berterima kasih atas semua ciptaanNya itu,
dan berusaha mengabdi padaNya dengan pengabdian terbaik, dengan menyayangi dan berbagi pada ciptaanNya.
Jika Alloh membuatmu senang mengingatNya, ketahuikah, DIA mencintaiMu
Pesan Sayidina Ali kw.
Sholat 5x sehari,
puasa 30 hari,
zakat 2.5%
haji 1x seumur hidup.
Ada batasan jumlah dalam amalan.
Kecuali dzikrulLoh dan sholawat, kata Syaikh Hisham Kabbani.
Dzikr yang benar akan menghasilkan syukur.
Syukur yang benar akan menghasilkan pelayanan.
Wa lLoohu a'lam
Bandung, 30 Syawal 1442H
alfaqir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar