Aku diberi 70000 orang masuk syurga tanpa hisab, wajah mereka bak bulan purnama, hati mereka satu. Aku minta tambahan pada Robbku 'Azza wa Jalla. DIA tambah 70000 untuk tiap satunya.
(Hadits #664 Imam Ahmad dari sanad beliau hingga Abu Bakar AshShidiq ra)
*
DIA SWT adalah Cahaya Langit dan Bumi.
Untuk bumi, DIA tampakkan berjuta bintang, Matahari, Bulan, dan kawakib, planet.
Yusuf as mimpi matahari, bulan, planet sujud padanya.
Ya'kub as menafsirkan itu adalah dia, ibu Yusuf, dan saudara-saudaranya.
Sungguh, pada waktu itu memang Ya'kub as adalah matahariNya.
Pesan-pesan Ya'kub as yang diperoleh dariNya menyinari masyarakatnya.
Ketika Yusuf as menjadi pembagi gandum 7 tahun untuk rakyat Mesir dan sekitarnya, terang cahaya Mentari Ya'kub itu pindah padanya.
Demikianlah.
Terang matahariNya itu berpindah dari RosulNya yang satu ke RosulNya yang Terakhir,
Kanjeng Nabi Muhammad saaw.
*
Rembulan, tidak punya cahayanya sendiri.
Ia talahhay memantulkan sinar mentari untuk menyinari penduduk bumi ketika tak nampak matahari.
Dari hilal tanggal 1, perlahan makin sempurna pantulannya, hingga sempurna saat bulan purnama.
Yusuf kecil adalah hilal untuk sinar mentari Ya'kub.
Kecemplung sumur, belajar di perpustakaan keluarga Zulaikha, di penjara, makin menyempurnakan cahayanya.
Sinar bulan purnamanya, awal sinar mataharinya mulai nampak ketika selebritis Mesir tanpa sadar memotong jarinya terposona keindahannya.
*
DIA SWT itu Dzu mirroh punya cermin.
Tiap ciptaanNya adalah cermin Asmau lHusnaNya.
Mbah buyut Yusuf dulu, Ibrahim as, pernah terpesona pada terang sinar planet, rembulan dan matahari. Dan terang cahaya beliau sendiri itu yang akhirnya bersinar layaknya planet, bulan dan mentari.
"Matahari" Ibrahim as bersinar terang saat dibakar Namrudz.
Juga saat harus mengorbankan Ismail putranya.
*
Sebelum lahir, sama sekali tiada cahaya pada kita.
Sejak lahir, kita adalah satu di antara cermin Asma'u lHusnaNya.
Dengan memahami satu demi satu ciptaanNya, cahaya kita makin sempurna.
Dengan wudlu demi wudlu dengan air suci yang menyucikan, dan sholat demi sholat yang bertasbih memuji KebesaranNya, KeagunganNya dan KeindahanNya,
cahaya batin makin sempurna.
Dari cahaya bintang, membesar ke planet, membesar ke rembulan,
sejak hilal hingga purnama.
Dan karena Kanjeng Nabi Muhammad saaw adalah MatahariNya Yang Terakhir, maka status tertinggi cahaya umatnya adalah terang cahaya bulan purnama.
Tidak lebih.
Hanya memantulkan Cahaya Sempurna Matahari RosulNya yang terakhir.
Kanjeng Nabi Muhammad saaw.
Alloohumma sholli wa sallim wa baarik 'alaa Sydn Muhammad wa'alaa Aal Sydn Muhammad.
Salut, salam, dan keberkahan untuk Kanjeng Nabi Muhammad dan seluruh keluarga beliau, sejak Adam as hingga umatnya yang terakhir.
Wa lLoohu a'lam
Bandung, 21 Selo 1442H
alfaqir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar